Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,2 triliun untuk pengembangan sanitasi nasional pada tahun 2013 mendatang.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Budi Yuwono mengatakan, alokasi anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang mendukung program sanitasi nasional. Adapun kegiatan pembangunan yang akan digarap tahun depan merupakan pembangunan infrastruktur air limbah terpusat di 11 kabupaten dan kota, infrastruktur air limbah onsite di 460 kawasan.
"Kemudian, pembangunan infrastruktur drainase di 58 kabupaten dan kota, serta pembangunan tempat pembuangan akhir di 71 kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Budi usai menghadiri Hari Habitat Dunia di Kementerian PU, Jakarta, Selasa (2/10/2012).
Dengan rencana pembangunan tersebut, kata dia, hanya mampu menyumbang angka 0,4% untuk mengejar target MDGs, yang idealnya capaian sebesar 2,3% pertahun untuk merealisasikan target pelayanan sanitasi 62,41% hingga 2015 mendatang. Hingga kini, layanan yang terealisasi baru 55,54%.
"Sampai saat ini, setiap tahunnya kami memang baru bisa merealisasikan capaian 0,4% setiap tahunnya, atau dibawah target. Hal tersebut karena kurangnya komitmen dari daerah untuk pelaksanaan, sementara anggaran tersedia," ujar Budi.
Karena itu, lanjutnya, diperlukan kerjasama antar semua stakeholder baik dari kementerian terkait, pemerintah daerah, maupun swasta untuk mencapai target nasional itu.
"Program pembangunan infrastruktur sanitasi telah dilakukan sejak 2010 lalu. Selama itu, PU telah membangun infrastruktuur air limbah terpusat sistem offsite dan on site di 170 kawasan, dan infrastruktur drainase perkotaan di 84 kabupaten dan kota," bebernya.
Selanjutnya, infrastruktur tempat pembuangan akhir di 160 kabupaten dan kota, serta infrastruktur 3R di 133 kawasan di Indonesia.
Sumber : Sindonews, 2 Oktober 2012.
0 komentar:
Posting Komentar