Translate

09 Februari 2015

Polsek Cihaurbeuti Peringatkan Pedagang Makanan

Cihaurbeuti – Menyikapi maraknya kasus keracunan jajanan di Kota Tasikmalaya, Polsek Cihaurbeuti turut melakukan antisipasi. Mereka memasang surat himbauan bagi para pedagang di sepanjang jalan. Mereka diminta tidak menjual makanan dengan campuran bahan kimia.
Seperti makanan yang dicampur dengan pewarna kain atau rodamin, sera formalin dan boraks yang dalam istilah sehari-hari sering disebut fijer. “Makanan seperti itu membahayakan konsumen. Bisa jadi keracunan dan bisa saja menimbulkan korban jiwa,” ujar Kapolsek Ciamis AKP Dies Ratmono SH saat dihubungi kemarin (8/2).
Surat himbauan itu dipasang di setiap took dan warung serta lapak pedagang kaki lima sepanjang Jalan Cihaurbeuti. Peringatan itu diharapkan dapat mengingatkan para pedagang agar lebih teliti dalam membeli bahan makanan untuk dijual. Terutama para pedagang yang sering mangkal di sekolah-sekolah. “Tidak sedikit juga, pedagang yang nakal dan membahayakan konsumenya,” tuturnya.
Dia mengingatkan para pedagang tidak bertindak macam-macam dengan makanan yang mereka jual. Setiap makanan yang dijual harus dipastikan bebas dari bahan kimia berbahaya atau zat-zat lain yang dapat membahayakan kesehatan. Pelaku yang mencampur makanan dengan zat berbahaya dapat dijerat Undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan Pasal 55 huruf B dengan sanksi hukuman penjara enam tahun dan denda Rp 600 juta. “Makanya saya tegaskan berjualan dengan makanan yang layak konsumsi dan aman. Jangan dicampur dengan bahan berbahaya,” tegas Dies.
Dihubungi terpisah, salah seorang pedaganga bernama Dudun (50) mengaku senang dengan himbauan tersebut. Setidaknya surat himbauan itu dapat mengingatkan pedagang dan pelanggan tentang makanan yang sehat. “Kami benar-benar pakai bahan yang aman, karena kami tidak mau merugikan konsumen. Kalau merugikan sama saja mau bunuh diri,” singkat Dudun.
(Radar Tasikmalaya, 9 Februari 2015)

Read more »

07 Februari 2015

Cihaurbeuti Kembali Diterjang Banjir Bandang

Banjir bandang kembali menerjang Desa Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jum’at (06/02/2015) malam. Akibatnya, puluhan rumah warga dan areal persawahan terendam banjir. Selain itu, sejumlah fasilitas umum, seperti jalan dan bangunan benteng sekolah dilaporkan rusak akibat bencana tersebut.
Kapolsek Cihaurbeuti, AKP Dies Ratmono, mengatakan, banjir yang melanda Desa Padamulya terjadi setelah hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Cihaurbeuti sejak kemarin sore. “Air bah datang dari atas pegunungan Gunung Sawal dan langsung menggenangi perumahan warga dan areal persawahan,” ujarnya, saat dihubungi HR, Sabtu (07/02/2015).
Menurut Dies, banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga merusak ruas jalan hingga aspalnya mengelupas tergerus air banjir. “Bangunan benteng salah satu sekolah pun dilaporkan jebol akibat banjir bandang ini,” ujarnya.
Dari informasi yang diperoleh, Sabtu (07/02/2015) pagi, air banjir yang semalam mengenangi rumah warga, kini sudah surut. Warga sejak pagi disibukan membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa banjir. Sementara kerugian akibat bencana banjir ini masih dilakukan pendataan oleh pemerintah desa setempat.
Sementara itu, banjir bandang yang melanda Desa Padamulya, bukan pertama kali terjadi, tetapi beberapa tahun yang lalu, bencana serupa menerjang daerah tersebut. Bahkan, banjir bandang sebelumnya hingga merusak puluhan rumah dan areal persawahan warga.
(Harapan Rakyat, 7 Februari 2015)

Read more »

06 Februari 2015

Banjir Bandang Kembali Terjang Cihaurbeuti

Masih ingat Desa Padamulya Kecamatan Cihaurbeuti Ciamis? Desa yang berlokasi di kaki Gunung Saawal yang pernah porak poranda diterjang banjir bandang pada tahun 2011 lalu (tepatnya hari Rabu 28/3/2011 sore) dengan korban 6 jiwa meninggal dan 43 rumah hancur lebur tersebut, pada hari Jumat (6/2/2015 ) kembali diterjang banjir.
Tepatnya sekitar pukul 18.00 petang hari Jumat (6/2) tersebut luapan Sungai Ciharus dan gelontoran air hujan dari arah Gunung Sawal telah menimbulkan cileuncang dan merendam setidaknya 15 rumah di Dusun Depok. Ketinggian air mencapai 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa.
Air genangan cileuncang tersebut tidak hanya merendam halaman rumah dan sawah serta kebun warga.Tapi juga masuk rumah warga. Sergapan banjir cileuncang tersebut sempat membuat sebagian warga panik. 
Banjir gelontoran air dari arah Gunung Sawal tersebut menurut AKP Dies dipicu oleh guyuran hujan yang cukup lebat sejak pukul 15.30. “Tapi sekarang genangan banjirnya sudah surut. Warga sudah mulai membersihkan lantai rumahnya yang petang hari tadi sempat terendam cileuncang,”ujar Kapolsek Cihaurbeuti AKP Dies Ratmono SH, Jumat (6/2) malam sekitar pukul 22.30 WIB .
Banjir cileuncang (banjir lewat) tersebut kata Dies tidak hanya merendam 15 rumah warga, tetapi juga memporakporandakan jalan desa sepanjang 150 yang tengah diaspal. “Jalan desa sepanjang 150 meter sampai di depan Balai Desa Padamulya yang baru saja selesai diperbaiki kembali terkelupas aspal dan batu-batunya. Aspalnya hanyut tergerus banjir,” ujar AKP Dies.
Genangan banjir akibat gelontoran air hujan dari arah Gunung Sawal tersebut juga menimpa Desa Pamokolan (tetangga Desa Padamulya) Cihaurbeuti. Genangan banjir cileuncang merendam komplek SMAN 1 Cihaurbeuti dan sub terminal Pamokolan. “Sampai menjelang tengah malam ini terminal (Pamokolan) masih tergenang banjir ketinggian sekitar 30 cm. Sekolah SMA Cihaurbeuti yang dekat terminal juga terendam banjir. Saya masih di lokasi. Masih memantau kemungkinan ada lokasi lain yang terendam banjir,” ujar AKP Dies.
(Tribun Jabar, 6 Februari 2015)

Read more »

ANTARA News