Setelah mendapat tawaran dari Ketua DPD Partai Golkar Ciamis, H. Engkon Komara, untuk maju di Pilkada Bupati Ciamis September mendatang, Ketua NU (Nahdatul Ulama) Kab. Ciamis, KH. Agus Abdul Kholik, akhirnya secara halus menolak tawaran Engkon tersebut.
Agus mengatakan, dia sudah menyampaikan jawaban atas tawaran Engkon yang memintanya maju sebagai calon bupati Ciamis dari Partai Golkar. “Hasil keputusan istikhoroh sudah saya sampaikan ke Pak Engkon. Namun yang saya sampaikan bukan penolakan, tapi jawaban atas hasil istikhoroh dan hasil rembukan dengan seluruh saudara di pesantren. Hasil istihoroh saya menyatakan kurang baik, dan hasil rembukan keluarga pun, mereka tidak merestui,” ujarnya.
Agus pun lantas menyampaikan permohonan maaf atas keputusannya yang tidak bersedia dicalonkan sebagai bupati Ciamis. “Keputusan ini tentunya yang terbaik bagi saya. Dan saya pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya untuk maju di Pilkada Ciamis,” katanya.
Disinggung apakah keputusan itu diambil untuk menghindari perpecahan di tubuh NU Ciamis, karena Cabup Incumbent Iing Syam Arifin yang notabane kader NU, sudah lama menyatakan akan maju di Pilkada Ciamis 2013? Agus mengatakan, mengenai NU khawatir pecah, itu bukan hal yang prinsip.
“Toh apabila banyak kader NU yang mencalonkan di Pilkada Ciamis, tidak menutup kemungkinan warga NU akan berbeda pilihan, dan tidak akan tergiring ke salah satu calon tertentu dari kader NU. Hal itu sudah biasa, dan perlu dipahami bahwa negara kita sangat menunjung demokrasi,” ujarnya.
Sebagai Ketua NU Ciamis, Agus berharap siapapun warga NU Ciamis yang maju di Pilkada Ciamis, tentunya harus paham terhadap warga NU. “Yang terpenting, si calon bupati dari warga NU itu, jangan membohongi sejarah dan jangan membuat sejarah bohong,” tandasnya.
Sebelumnya, Agus yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kamenag Kabupaten Kuningan ini, mengaku diundang khusus dan bertemu empat mata dengan Engkon Komara, di Pendopo Bupati Ciamis, Selasa (21/5). Dalam pertemuan itu, Engkon menawarkan dan meminta Agus untuk maju sebagai calon bupati Ciamis dari Partai Golkar.
Namun, tawaran itu tidak lantas langsung dijawab, karena Agus meminta untuk melakukan istikhoroh dan meminta pandangan dari keluarga besarnya (Pesantren Cijantung) sebelum menjawab tawaran tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar