Kepala Negara yang baru di negeri China, Xi Jinping, ternyata pernah mengalami masa-masa pahit dalam hidupnya. Bahkan pria itu sempat menjadi seorang gembala sapi.
Tepat pada era Revolusi Kebudayaan 1969, terjadi pergolakan politik di Negeri Panda. Elit politik dari Partai Komunis China (PKC) diserang. Pada saat itu ayah Xi, Xi Zhongxun, menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri China.
Xi Zhongxun mengecam tragedi berdarah itu, dan Xi Jinping yang masih berusia 15 tahun pergi ke sebuah desa terpencil, Liangjiahe. Menurut laporan, Xi hidup di desa itu dan bekerja sebagai seorang petani. Sejumlah warga desa mengakui bahwa pria yang saat ini terpilih sebagai pemimpin barunya adalah seorang pekerja keras. "Ya, dia (Xi Jinping) bekerja di sektor pertanian. Dia juga menggembala sapi," ujar salah seorang warga desa, seperti dikutip CBS dan dilansir Okezone, Jumat (16/11/2012).
Warga-warga China mengatakan, Xi akan menjadi pemimpin yang berpengalaman dalam masa-masa yang sulit dihidupnya. Pengalaman itu tentu akan membuat Xi tampil bak pemimpin yang jauh lebih baik ketimbang sebelumnya. "Presiden baru ini mengalami masa-masa yang cukup sulit. Dia pasti belajar dari peristiwa itu," ujar warga China.
Xi juga dideskripsikan oleh warga China sebagai seorang bertubuh tinggi besar yang gemar membaca. Xi juga merupakan sosok yang tulus dan gemar bekerja keras.
0 komentar:
Posting Komentar