Kecintaan Budi Firmansyah (33), warga Dusun Jajawar Kulon RT 03/01 Desa Jajawar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar terhadap Persib Bandung memang sudah tak diragukan lagi. Bahkan baginya, Persib itu sudah dianggapnya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Sunda.
Lelaki ini sudah menganggap bahwa Persib itu salah satu bagian budaya Sunda yang memiliki nilai-nilai budaya luhur. Itu artinya, menjunjung tinggi Persib, sama artinya dengan menjunjung tinggi budaya Sunda. Makanya, dia memberi nama anaknya dengan nama Persib, atau lengkapnya “Hamas Persib El-Barca” yang menurut Budi, nama itu mengandung arti “Semangat jati diri urang Sunda yang mendapat keberkahan”.
Budi mengakui, pemberian nama Hamas Persib El Barca membawa berkah tersendiri bagi anak tersebut. Hamas Persib mempunyai pembawaan yang lain dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
"Anak saya ini sepertinya lebih menyukai tantangan dan mempunyai prinsip yang sangat kuat. Jika dilarang naik ke kursi misalnya, ia tetap akan berusaha naik sambil melihat ke arah orangtuanya. Jika melakukan sesuatu misalnya tidur, akan langsung dilaksanakan," kata Budi Firmansyah bangga.
Sebagai orang tua, Budi berharap nantinya Hamas Persib bisa berbuat sesuatu yang positif bagi bangsa dan negara ini. "Mungkin menjadi pemain bola terkenal, kerena bakat main bolanya sudah terlihat sejak dini," harapnya.
Dia menambahkan, karena saking cintanya terhadap Persib Bandung, setiap kali Lebaran tiba, dirinya selalu meminta kepada istrinya untuk diberikan baju Lebaran berupa baju Persib. Jadi, ketika sebagian besar umat muslim menggunakan baju koko saat lebaran, Budi tetap menggunakan kaos Persib.
Ya, bagi bobotoh sejati seperti Budi Firmansyah, Persib Bandung bukan hanya klub sepak bola yang mesti dibela harkat martabatnya, melainkan juga sebuah idiologi jati diri urang Sunda. Soalnya, hanya bersama Persib inilah budaya Sunda bisa lebih menggema di tanah air bahkan internasional.
"Pokona kanggo abdi mah Persib teh sanes skadar klub mengbal. Tapi tos janten identitas, jati diri, jeung budaya urang Sunda jeung Jawa Barat. Jadi lalajo Persib teh ngarupakeun ritual budaya urang Sunda," tutur pria yang pernah mengenyam pendidikan di STIE Widya Wiwaha Yogyakarta itu.
Kecintaan Budi terhadap Persib merupakan bakat warisan dari orangtuanya. Saat dirinya masih anak-anak mulai usia enam tahun, ayahnya kerap membawa Budi menonton langsung pertandingan-pertandingan Persib. "Ya orang tua saya inilah yang membuat saya jatuh cinta dan nge-fan banget kepada Persib," ungkap staf Desa Jajawar tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar