Rizka Nurul Ilmi (4) tampak terlihat tertidur lemas dengan ditemani ibunya Ny. Yani (37) yang setia menunggunya sambil sesekali mengibaskan kain sarung untuk mengusir lalat yang kerap mendekati tubuh munggil anaknya. Anak ketiga dari pasangan Ny. Yani (37) dan Rusli (40), Warga Kampung Cicariang Jalan Cibeuti No.10 Kelurahan Kersamenak Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya tersebut terpaksa harus menjalani kehidupan yang gelap gulita, setelah dokter memvonisnya mengidap kanker mata (retina mata ganas (retina blesto) dengan kedua mata bengkak bahkan mata bagian kirinya terlihat seperti akan keluar (Kabar-Priangan, 8/11/2012).
Sesekali Rizka Nurul merengek dan meminta agar ibunya tidak jauh dari dirinya seolah tak mau ditinggalkan. Namun tak lama kemudian anak itu kembali terlihat tertidur walaupun sudut bibirnya terlihat meringis menahan sakit. Parahnya lagi, selain kanker di mata, hampir seluruh tubuh Rizka terlihat sangat kurus bahkan sudah agak susah digerakkan. Menurut ibunya, oleh medis Rizka juga divonis menderita kelainan darah (telasemia). Sehingga ia kini hanya bisa terbaring lemas.
Menurut Ny. Yani, saat lahir 4 tahun lalu, tak terlihat ada kelainan di tubuh Rizka. Bahkan menurut Yani, saat lahir kedua mata Rizka terlihat bening dan bercahaya, tak beda dari mata bayi pada umumnya. Adapun gejala kelainan di mata Rizka mulai terlihat saat ia berusia 3 tahun yang diawali oleh gejala sakit gigi yang berkepanjangan.
Sebenarnya, lanjut Yani, awal-awal gejala penyakit mata yang diderita Rizka terjadi saat keluarganya merantau di Kepulauan Batam Provinsi Riau. Sehingga, kata dia, Rizka sempat mendapatkan pengobatan di Kepulauan Batam baik pengobatan tradisional, ke rumah sakit termasuk pengobatan alternatif.
Namun kondisi penyakit mata Rizka semakin parah. Ia pun mencoba memeriksakan mata anaknya ke dokter di RS Batam. Dan setelah diperiksa oleh dokter anaknya divonis menderita kanker mata ganas dan oleh dokter rumah sakit disarankan membawa anaknya ke RSCM di Jakarta dan rumah sakit mata Cicendo Bandung.
Karena kesulitan biaya, saran dari dokter tersebut tidak lantas dituruti. Baru setelah ia didaftarkan sebagai pasien Jamkesmas oleh pihak pemerintahan setempat, barulah ia membawa anaknya ke Cicendo Bandung dan itupun hanya diperiksa dimana selanjutnya dirujuk ke RSHS Bandung untuk dirawat.
Dengan pertimbangan lebih dekat ke Tasikmalaya, maka oleh keluarganya Rizka dibawa Ke RS Mata Cicendo Bandung. Di mana “Bahkan anak saya juga divonis menderita kelainan darah (telasaemia) sehingga diharuskan diperiksa darah secara rutin.
0 komentar:
Posting Komentar