Translate

10 Juli 2013

(Calon Bupati Ciamis) Mulai Tebar Pesona


Para Calon Bupati Ciamis ternyata tidak menunggu berlama-lama untuk segera ‘tempur’ ke lapangan meraih simpati masyarakat. Setelah melakukan pendaftaran ke KPUD Ciamis pekan lalu, para kandidat ini sudah tampak trengginas “blusukan” ke kantong pemilih maupun kantong potensial pemilih di berbagai lapisan masyarakat.
Budi Kurnia, calon dari “Bumi” ini, tampak getol mendatangi perhelatan Budaya. Budi terlihat selalu ada di kegiatan budaya. Baik Sarasehan maupun pagelaran budaya. Budi terlihat hadir di acara Sarasehan Sejarah dan nilai-nilai Galuh di Auditorium Unigal pada hari Sabtu (6/7) lalu. Bersama para mahasiswa, seniman dan budayawan serta LSM Budaya, Budi dengan penampilan khasnya, yakni baju putih dengan berbalut pin kujang serta celana pangsi dan tas Badui.
Masih dengan penampilan serupa, Budi pun hadir di acara munggahan Musalin, di situs Budaya Salawe, Cimaragas, Minggu (07/07) lalu. “Saya akan selalu mengapresiasi setiap kegiatan budaya. Karena ini sebagai suatu tatanan nilai yang harus dilestarikan. Kalau nilai budaya di masyarakat sudah tidak ada, lantas apa yang mau dibanggakan?” ujarnya.
Budi juga selalu meyakinkan jika dirinya terpilih akan memperhatikan potensi kebudayaan sebagai prioritas pembangunan. “Termasuk sarananya, seperti akses jalan bisa mendatangkan PAD kalau kita jeli melihatnya,” ujar alumni HMI yang dikenal dekat dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ini.
Lain “Bumi” lain pula “Sajiwa”, “Sajiwa” yang mengusung H. Iing syam Arifien sebagai Calon Bupati ini, terlihat pada hari Sabtu (6/7) menghelat acara Silaturahmi Alumni APDN dari berbagai angkatan di Gedung Puspita Ciamis. Dalam kesempatan tersebut hadir pula Dany Setiawan sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKA PTK) Jabar.
Bagimana dengan Berkah? Kandidat Wabup dari Berkah, H. Akasah , MBA yang dihubungi HR via telepon selulernya, Selasa (09/07), mengatakan, pihaknya akan mengadakan “Tarling” (Teraweh Keliling) ke berbagai pelosok di Kabupaten Ciamis dalam Ramadhan kali ini. “Kami dari Berkah, saya dan Pak Bagus juga akan turun ke pasar-pasar, karena kami sadar sensitivitas kenaikan BBM dan kenaikan harga barang pokok saat ini berdampak. Kami pun akan jalin komunikasi dengan para pedagang, termasuk para sopir dan pelaku UMKM, ” ungkapnya.
Akasah juga mengatakan, pihaknya pun akan terus melakukan komunikasi dengan masyarakat yang diberi bantuan BLSM.“ Akan kami lakukan dialog juga dengan masyarakat penerima BLSM ini,” pungkasnya.
Sumber : Harapan Rakyat, 10 Juli 2013.

Read more »

09 Juli 2013

Munggahan Ciamis


Munggah, yakni hari-hari menjelang masuk bulan suci Ramadhan, adalah hari yang sangat menggembirakan bagi umat muslim di Indonesia. Ritual ziarah ke makam keluarga, atau leluhur, makan bersama dan saling memaafkan, hingga pengajian sudah merupakan tradisi tersendiri bagi umat Islam di Indonesia. Bagaimana dengan munggah di Kabupaten Ciamis dengan tradisi budaya Kerajaan Galuh-nya?
Sebut saja Misalin, tradisi Mungah di situs cagar budaya Sanghyang Cipta Permana Galuh Salawe di Blok Salawe, Desa Cimaragas, Kecamatan Cimaragas atau juga tradisi munggah Ngikis di Karangkamulyan. Ada juga tradisi Merlawu di situs Gunung Susuru Kertabumi. Tradisi tersebut dilakukan secara turun temurun. Dan pasti melibatkan ratusan orang dari berbagai kalangan.
“Misalin berarti mengajak kita semua untuk mengganti tabiat kurang baik secara lahir maupun bathin, menjelang Bulan Suci. Makanya ada pengajian dan ritual doa,” ujar Latief , Seorang Jupel Situs Salawe, Cimaragas, disela acara Misalin, Minggu (7/7).
Dalam tradisi Misalin ini masyarakat sekitar bergotong royong membuat Pontrang, yakni wadah makan jaman dulu ketika acara atau hajat masyarakat digelar seperti di acara khitanan ataupun pernikahan.
“Pontrang dibuat dari daun kelapa dan mengingatkan kita pada sumber-sumber alam yang bisa dimanfaatkan, supaya kita semua ingat mensyukuri potensi sumber daya alam yang dianugrahi Allah SWT,” ucap Ayip salah seorang penyelenggara.
Dihubungi terpisah penyelenggara Merlawu di Gunung Susuru, Kertabumi ,Yeyep mengatakan, acara yang dihelat pada tanggal 1 Juli 2013 lalu itu, untuk mensucikan pikiran dan lahir bathin menjelang kedatangan bulan Suci ramadhan. “Dalam acara Merlawu kami ada makanan khas yakni Ikan Cimuntur, baik di goreng maupun di kukus, ini sudah tradisi,” Ucapnya, Selasa ( 09/07) .
Ny. Awan, seorang warga Karangkamulyan sangat mengapresiasi acara Ngikis yang di helat pada tanggal (4/7) lalu. “Ngikis untuk memagari hawa nafsu menjelang bulan puasa ini, untuk makanan tradisionalnya secara tradisi ada disediakan Tumpeng, meski kami sebagai peserta membawa makanan dari rumah masing-masing,” pungkasnya.
Koordinator Trade Company Potensi Daerah Ciamis, Tatang Djauhari yang hadir dalam acara munggahan Misalin mengatakan, semua potensi keariefan lokal harus terus dilestarikan. “Semua tradisi budaya tersebut sebagai bagian penghormatan jasa -jasa leluhur kita, bingkai budaya dalam konteks untuk menguatkan NKRI patut diapresiasi. Ini bukan tugas eksekutif saja, melainkan tugas legislatif juga, ” ucapnya, kepada HR, Senin (8/7).
Di era globalissi saat ini, lanjut Tatang, pengembangan budaya lokal, tantangannya bukan hanya pelestarian nilai saja, melainkan harus dilakukan secara komprehensif.” Baik melalui kebijakan Perda, atau kebijakan pembangunan, seperti jalan akses ke Situs Budaya ini harus diperhatikan oleh pemerintah,” ujarnya.
Sumber : Harapan Rakyat, 9 Juli 2013.
Asep Dian Permana Yudha

Read more »

ANTARA News