Translate

25 Mei 2009

Jejak Cihaurbeuti dalam "Kerajaan Sumedang Larang"

Pada tahun 1620 M, Kerajan Sumedang dijadikan wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram yang di pimpin oleh Sultan Agung dan statusnya diubah jadi Kabupatian Wedana, hal ini sebagai benteng pertahanan Mataram untuk melawan musuhnya yaitu Belanda dan Kerajaan Banten.
Sultan Agung memberi perintah kepada Rangga Gempol 1 atau Raden Aria Suradiwangsa bersama prajuritnya pada tahun 1601-1620 M untuk menyerang Madura sementara pemerintahan diberikan kepada adiknya yaitu Dipati Rangga Gede pada tahun 1625-1633. Ketika sebagian kekuatan militer diperintahkan untuk menyerang Madura, Dipati Rangga Gede diserang oleh Banten namun Ia tak mampu menahan serangan dari Banten dan Ia pun melarikan diri, karena kekalahan itu, Ia dihukum oleh Sultan Agung kemudian Ia digantikan oleh Dipati Ukur. Lagi-lagi Dipati Ukur pun diperintahkan oleh Sultan Agung untuk menyerang pertahanan Belanda namun Ia pun mengalami kekalahan dan tidak melaporkan atas kekalahan itu malah dia kabur namun dapat ditangkap dan dihukum oleh Sultan Agung.
Setelah bebas dari hukuman Dipati Rangga Gede diberi kekuasan lagi oleh Sultan Agung untuk memerimtah Sumedang kembali, sedangkan Priangan luar Sumedang oleh Mataram, dimana dibagi menjadi 3 bagian yakni :
1. Kabupaten Sukapura yang dipimpin ole Ki Wirawangsa Umbul Sukakerta atau Tumenggung Wirawangsa
2. Kabupaten Bandung dipimpin oleh Ki Astamanggala Umbul Cihaurbeuti atau Tumemggung Wirangun-angun
3. Kabupaten Parakanmuncang dipimpin oleh Ki Somahita Umbul Sindangkasih atau Tumenggung Tanubali.
(Dicutat tina y.taryana@yahoo.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar

ANTARA News