Setelah terjadi persaingan di internal Partai Golkar saat masa penjaringan calon bupati Ciamis, ternyata berlanjut di pertarungan sesungguhnya di Pilkada Ciamis. Tercatat 3 calon bupati Ciamis dan 1 calon wakil bupati Ciamis yang mendaftar ke KPUD Ciamis, sebelumnya pernah bersaing dalam rangka memperebutkan kursi pengusungan di partai berlambang pohon beringin ini. Spekulasi pun muncul, suara Partai Golkar di Pilkada Ciamis berpotensi pecah.
Sebelumnya, ada 5 bakal calon bupati Ciamis yang mendaftar dan lolos di tahap verifikasi adminstrasi di Partai Golkar, diantaranya Iing Syam Arifin, Bagus Arif Wiwaha, Akasah, Budi Kurnia dan Endang Supardi. Dari 5 bakal calon tersebut, hanya Endang Supardi yang urung maju di Pilkada Ciamis.
Sementara hasil penjaringan bakal calon bupati di Partai Golkar menetapkan Iing Syam Arifin yang terpilih untuk diusung. Sementara 3 bakal calon bupati lainnya, langsung berlabuh ke parpol lain. Sebut saja Budi Kurnia diusung oleh koalisi 234 plus (PKB, PAN, PBB, Hanura, Gerindra dan PKS). Sementara Bagus dan Akasah akhirnya berlabuh ke Partai Demokrat dan diusung dalam paket murni.
Menurut sumber di internal Partai Golkar, 3 calon bupati dan 1 calon wakil bupati yang sebelumnya ikut mendaftar di penjaringan Partai Golkar, masing-masing sudah memiliki jaringan dari mulai pengurus DPD hingga ke tingkat akar rumput. Karena seluruh bakal calon bupati yang mendaftar, masing-masing memiliki keyakinan bakal diusung Partai Golkar. “Dari emosional masing-masing bakal calon pun ada keterkaitan dengan Partai Golkar. Jadi, kalau harus saya katakan secara kasarnya, mungkin dari 3 calon bupati dan wakil bupati yang sudah mendaftar ke KPUD, hanya Pak Jeje saja yang tidak ‘berbau’ Golkar,” ujar sumber itu sembari berseloroh.
Disamping itu, lanjut sumber itu, dinamika saat penentuan pengusung calon bupati di internal Partai Golkar pun berpotensi terjadi perpecahan. Sebelumnya, saat rapat pleno penentuan calon bupati di Partai Golkar Ciamis, terjadi kericuhan. Kericuhan terjadi saat sejumlah Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar memprotes keputusan DPP yang dianggap mereka sepihak dan tidak mendengar aspirasi dari pengurus DPD dan PK Partai Golkar Ciamis.
Namun akhirnya pengurus Partai Golkar Ciamis melunak. Mereka akhirnya menerima keputusan DPP Partai Golkar yang menetapkan Iing Syam Arifin dan Jeje Wiradinata sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung.
Usai rapat pleno penetapan Cabup Partai Golkar, Sabtu (29/6), Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Bambang Hariono, mengatakan, meski sebelumnya mendapatkan penolakan dari pengurus Partai Golkar Ciamis, namun hasil akhir yang menentukan, yaitu semuanya setuju dengan keputusan DPP yang memaketkan pasangan Iing-Jeje yang diusung Partai Golkar dalam Pilkada Ciamis. “Itu sudah biasa apabila dalam rapat ada dinamika seperti penolakan atau pun ketidakpuasan dari pengurus. Yang pasti, hasil rapat pleno sudah final, seluruh pengurus DPD Partai Golkar Ciamis mendukung pasangan Iing-Jeje,” ungkapnya.
Menurut Bambang, dengan keputusan yang diambil dalam rapat pleno DPD Partai Golkar Ciamis yang menyetujui keputusan DPP, dengan begitu hasil akhir yang sudah diputuskan dalam rapat pleno, sudah tidak bisa diubah kembali. “ Keputusan ini sudah final, Golkar mengusung Pak Iing, dan wakilnya Pak Jeje dari PDIP,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Ciamis, Engkon Komara, mengatakan, demi menjaga nama baik dan kemajuan Partai Golkar, pihaknya mendukung keputusan yang sudah diambil oleh DPP Partai Golkar. “Demi terlaksananya Pilkada Ciamis pada September mendatang, kami dari pengurus DPD Partai Golkar Ciamis setuju terhadap keputusan DPP Partai Golkar yang memutuskan mengusung Iing Syam Arifin menjadi calon bupati dari Partai Golkar,” jelasnya, dalam keterangan persnya, kepada wartawan, usai rapat pleno.
Engkon juga menyerukan kepada seluruh pengurus DPD, pengurus PK serta pengurus PD Partai Golkar Ciamis, untuk siap bekerja memenangkan pasangan Iing-Jeje dalam Pilkada Ciamis yang akan digelar 22 September mendatang.
Namun pernyataan Engkon tersebut tampaknya bertolak belakang. Saat acara deklarasi pasangan Cabup-Cawabup Iing- Jeje, di taman Raflesia Ciamis, Minggu (30/6), Engkon tidak tampak di acara tersebut. Begitu juga saat pendaftaran pasangan “Sajiwa” ini ke KPUD Ciamis. Tidak hadirnya Engkon di dua moment penting tersebut, memunculkan spekulasi soal keretakan di internal Partai Golkar pasca penetepan calon bupati.
Namun spekulasi tersebut dibantah oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Ciamis, H. Slamet Triana. Menurutnya, ketidakhadiran Engkon Komara sebagai Ketua DPD Partai Golkar Ciamis saat acara deklarasi Iing-Jeje dan juga saat mendaftar ke KPUD, tidak menjadi masalah. “Karena pada akhirnya, Pak Engkon sebagai Ketua DPD Golkar menandatangani dan menyetujui keputusan DPP Partai Golkar yang memutuskan mengusung Iing-Jeje. Dengan begitu, berarti sudah tidak ada masalah. Dan keputusan itu sudah syah, sehingga semua pengurus partai harus setuju,” tegasnya.
Trian, sapaan akrab Slamat Triana, juga kembali menegaskan, calon yang sudah didaftarkan pertanggal 1 Juli ke KPUD Ciamis merupakan calon yang syah dari Partai Golkar, sehingga tidak ada lagi perbedaan pendapat. “Ketika Iing Syam Arifin-Jeje Wiradinata ditetapkan sebagai pasangan calon (paslon) dari Partai Golkar, sudah menjadi kewajiban setiap kader dan pengurus Partai Golkar untuk ikut memenangkan paslon tersebut, walaupun pada awalnya ada perbedaan pendapat saat penetapan calon,” ungkapnya.
Trian melanjutkan, keputusan tersebut kini sudah tidak bisa diganggu gugat lagi, termasuk oleh Engkon Komara sebagai Ketua DPD Golkar Ciamis sekalipun. “Karana keputusan tersebut sudah ditandatangani oleh Ketua dan Sekertaris DPD Partai Golkar Ciamis saat pendaftaran ke KPUD Ciamis,” ujarnya.
Namun, menurut Trian, perbedaan pendapat di dalam sebuah organisasi, apalagi di partai politik sudah merupakan hal yang biasa terjadi. “ Akan tetapi ketika sudah penetapan dan sudah disetujui melalui rapat pleno, sudah tidak ada lagi perbedaan pendapat. Seluruh pengurus dan kader harus patuh dan tunduk terhadap keputusan tersebut,” ungkapnya.
Namun begitu, lanjut Trian, dengan adanya lawan yang notabenenya kader Partai Golkar, namun kini diusung oleh parpol lain, jelas menjadi pekerjaan berat untuk Golkar. “ Bisa jadi pundi-pundi suara Golkar akan berkurang karena figur lawan yang sudah diindentikan oleh akar rumput sebagai kader Golkar,” ujarnya.
Trian juga menegaskan, apabila ada pengurus Partai Golkar yang memiliki kedekatan dengan calon lain dan tidak patuh terhadap calon yang diusung Partai Golkar, jelas pengurus tersebut akan mendapatkan sanksi tegas.
Namun demikian, lanjut Trian, agar suara Golkar tidak pecah, tentunya perlu kerja keras dari cabup-cawabup Iing-Jeje yang dibantu oleh pengurus dan kader Golkar untuk bisa menyakinkan pemilih di akar rumput Golkar. Karena faktor dan pengaruh figur dari masing-masing pengurus dan kader Golkar, bisa membantu menyakinkan akar rumput. “Kita juga akan berupaya agar suara Golkar di akar rumput tidak pecah dan beralih ke calon lain. Dan hal itu tentunya harus dikerjakan sama-sama, baik oleh struktur partai maupun oleh calon dalam hal ini Pak Iing,” katanya
Trian juga memastikan, untuk di jajaran pengurus DPD, PK dan PD, saat ini tidak ada perbedaan lagi. Seluruh pengurus sudah bulat untuk patuh terhadap keputusan partai yang harus bekerja mendukung dan mensukseskan paslon Iing Syam Arifin-Jeje Wiradinata di Pilkada Ciamis. “Jika masih ada pengurus yang tidak solid dan tidak patuh terhadap keputusan partai, nanti juga akan ketahuan. Dan jika terbukti ada pengurus yang membelot ke calon lain, tentunya akan diberikan sanksi tegas, termasuk sanksi pemecatan, karena mereka sudah memiliki hak dan kewajiban sebagai pegurus Partai Golkar,” pungkasnya.
Sumber : Harapan Rakyat, 4 Juli 2013.
0 komentar:
Posting Komentar