Translate

14 November 2012

Festival Teater Jakarta Kembali Hadir di 2012


Dalam menyambut usia 40 tahun pelaksanaan Festival Teater Jakarta (FTJ), akan diadakan serangkaian acara khusus, termasuk Pameran dan Diskusi 40 tahun FTJ. Pameran yang berlangsung sejak 26 November-13 Desember 2012 di lobi Teater Kecil Taman Ismail Marzuki itu tidak mudah dilakukan. Pasalnya, butuh riset data dari 1973 hingga saat ini demi membuat katalog perjalanan Festival Teater Jakarta. "Ini PR (pekerjaan rumah) untuk penyelenggara demi menghadirkan data itu," ungkap project officer FTJ 2012, Edian Munaedi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/11).
Bila pameran foto-foto 40 tahun FTJ belum memuaskan, masih ada diskusi pada 11 Desember bersama Afrizal Malna dan Sulaeman Harahap.
Selain itu, tentu ada pula pertunjukan teater dari 16 peserta festival dari lima wilayah DKI Jakarta. Mereka akan tampil di Teater Kecil, TIM, sejak 27 November-12 Desember setiap pukul 20.00 WIB.
Usai setiap pertunjukan, akan ada diskusi bersama sastrawan Afrizal Malna yang mengupas setiap pentas. Ini adalah kesempatan bagi penonton untuk lebih memahami pertunjukan teater itu.
Enam belas kelompok teater dari lima wilayah Jakarta akan menampilkan judul pentas yang beragam, seperti Teater Amoeba yang mengangkat judul "Kopral Woyzek" karya Georg Buchner, atau Teater Satu STT-PLN yang memilih karya Putu Wijaya dengan "Front".
Festival Teater Jakarta tahun ini yang mengusung prinsip "Membaca Aku Membaca Laku: Membaca Tradisi" mengundang lima dewan juri Prof. Dr. Mudhi Sutrisno, Nano Riantiarno, Remy Sylado, Beni Johanes, dan Ratna Sarumpaet.
FTJ 2012 terdiri dari serangkaian acara lain termasuk Dramatic Reading oleh grup teater senior lulusan FTJ, pertemuan Komite Teater Dewan Kesenian se-Indonesia, serta Workshop Metodologi Riset Teater.
Pembukaan Festival Teater Jakarta 2012 akan diramaikan pertunjukan Wayang Tavip dengan lakon "Penjahit Kesedihan". Wayang Tavip dibuat dari limbah botol plastik minuman mineral yang mendapat sentuhan teknologi dan menggunakan pencahayaan layaknya pembuatan film.
Sumber : Antara

0 komentar:

Posting Komentar

ANTARA News