Translate

19 Desember 2012

Semburan Uap Beracun di Tambaksari Ciamis


Uap beracun yang belum diketahui pasti jenisnya, menyembur di lokasi pembangunan Bendungan Mateng-geng, Blok Cikuya, Dusun Cibodas, Desa Karangkapinggal, Kecamatan Tambaksari, Kab. Ciamis. Uap tesebut muncul saat pekerja kontruksi bendungan tengah menggali tanah untuk pengalihan terowongan air, Selasa (18/12).
Plt Camat Tambaksari, Darmawan mengatakan, uap itu muncul saat pekerja kontruksi bendungan menggali tanah untuk terowongan pengalihan air. Namun baru sedalam 15 meter dengan diameter 78 mm, muncul uap menyerupai uap premium dengan bau menyengat. “Pekerja langsung menjauhi lokasi,” ujar Daramawan Selasa (18/12).
Kepastian bahwa uap tersebut beracun, kata Darmawan, diketahui saat warga bersama pekerja mencoba melemparkan seekor ayam ke lokasi uap. Alhasil, ayam itu langsung mati. “Untuk lebih meyakinkan, warga kembali melemparkan seekor ayam. Seperti ayam yang pertama, beberapa detik kemudian, ayam ke dua ini langsung mati menggelepar,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi korban jiwa, aparat kepolisian langsung memasang garis polisi agar tidak ada yang mendekat. Penggalian terowongan pun dihentikan sementara sambil menunggu kajikan teknis dari instansi terkait.
Sementara itu, Bupati Ciamis H. Engkon Komara mengimbau agar warga sekitar tidak mencoba mendekati lokasi sumber uap beracun. Selain itu, Pemkab Ciamis juga akan menerjunkan tim untuk meneliti jenis uap yang muncul di lokasi pembangunan bendungan.
“Untuk sementara warga jangan dulu mendekat sebelum ada hasil kajian dan penelitian terhadap jenis uap tersebut. Apakah berbahaya atau ada sisi manfaat yang bisa digali seperti gas alam atau minyak bumi,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Ketua Lembaga Pemberdayaan Sosial Masyarakat (LPSM) Kecamatan Tambaksari, Darjo mengatakan, dugaan sementara uap tersebut mengandung minyak bumi yang sedang disurvey oleh perusahaan minya Pertamina. Bahkan beberapa waktu lalu konsultan dari pertamina sudah meninjau beberapa lokasi di Tambaksari yang diindikasikan mengandung minyak bumi.

0 komentar:

Posting Komentar

ANTARA News